A-Dolcezza




Suatu hari, semua sifat sedang berkumpul. Tapi mereka bosan karena tidak punya kegiatan. Kecerdasan mengusulkan bermain petak umpet. Semua menyukai ide itu, dan Kegilaan-lah yang ingin pertama kali mendapat giliran berhitung. Karena tidak ada yang cukup gila untuk mencari Kegilaan, maka semua sifat setuju. Kegilaan pun menutup matanya dan mulai berhitung, sementara semua sifat lain berlarian mencari tempat persembunyian.
Selesai berhitung, Kegilaan mencari dimana tempat teman-temannya bersembunyi. Kemalasan-lah yang pertama kali ditemukan, karena dia sama sekali tidak mau mengularkan energinya unutk bersembunyi. Disusul Keraguan yang masih ragu mau bersembunyi dimana, dan Kelembutan yang bersembunyi di balik bulan. Kegilaan berhasil menemukan semuanya, kecuali tempat persembunyian Cinta.

Kecemburuan yang iri karena Cinta tidak lekas ditemukan, memberi tahu bahwa Cinta bersembunyi dibalik semak mawar. Saking putus asanya mencari, Kegilaan menusuk-nusukkan garpu taman dengan asal demi menemukan Cinta. Sampai akhirnya Kegilaan berhenti, karena mendengar suara isakan tangis.Suara isakan tangis itu milik Cinta, yang akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya sambil menutup mukanya dengan tangan.

Darah segar mengalir di sela jarinya berasal dari mata Cinta.Kegilaan pun menyesal,”Aku membuatmu buta Cinta, apa yang harus ku lakukan untuk memperbaikinya?” Masih dengan menangis Cinta menjawab,”Kau tidak akan pernah bias memperbaikinya. Tapi kalau kau mau kau bisa menjadi penuntunku.” Dan sejak saat itu, dimana ada Cinta, pastilah ada Kegilaan di dekatnya.

Categories:

Leave a Reply